Mekotek
Biasanya para wisatan akan menghabiskan waktu berliburnya di sekitaran Kuta, Nusa Dua, dan tempat-tempat lainnya ketika mereka liburan di Bali. Tapi tahukah Anda, ada banyak tempat lain di Pulau Dewata ini yang layak dikunjungi, salah satunya Desa Munggu. Desa Munggu terletak di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Desa Munggu berjarak kurang lebih 15 km dari kota Denpasar dan kira-kira dibutuhkan waktu sekitar 55 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor dari Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. Untuk pilihan transportasi dari Bandara Ngurah Rai, Anda dapat menggunakan taksi yang tersedia di sekitar Bandara atau dengan menggunakan fasilitas jemput dari hotel atau resort tempat Anda menginap.
Jika Anda memutuskan
untuk menghabiskan waktu liburan di Munggu, cobalah untuk mengunjunginya pada
saat Hari Raya Kuningan. Kenapa? Karena Desa Munggu memiliki tradisi unik yang
hanya dirayakan saat Hari Raya Kuningan. Nama tradisi tersebut adalah Tradisi Adat Makotek yang merupakan warisan budaya sejak jaman
kejayaan kerajaan Mengwi yang mempunyai wilayah sampai di Jawa Timur.
Awalnya tradisi ini
merupakan perayaan untuk memperingati kemenangan Kerajaan Mengwi ketika perang
melawan Kerajaan Blambangan dari Banyuwangi, Jawa Timur. Tradisi Makotek
sendiri akhirnya sampai sekarang sering diperingati, dengan maksud memohon
belas kasihan Tuhan supaya menghindarkan dari wabah penyakit atau segala bahaya
yang mengancam kampung Munggu.
Biasanya sebelum tradisi Makotek dimulai, para peserta akan terlebih dahulu
melakukan persembahyangan bersama di sebuah pura desa, kemudian dipercikkan air.
Para peserta Makotek adalah para pria dari berbagai usia, dimulai dari remaja
usia 13 tahun sampai orang dewasa berumur 60 tahun. Tradisi ini disebut makotek
karena berasal dari suara kayu-kayu yang saling bertabrakan saat disatukan
menjadi piramida dan berbunyi tek..tek..tek..
Sebenarnya tradisi ini
dulu bernama Grebek yang artinya saling dorong namun kemudian berganti menjadi
Makotek. Peserta yang ikut tradisi ini tidak boleh ada yang keluarganya sedang
meninggal atau istrinya melahirkan. Dalam permainannya, ratusan kayu-kayu
masing-masing dipegang oleh para peserta dengan cara menggabungkan kayu
sepanjang 3,5 meter dari pohon pulet sehingga membentuk kerucut. Kemudian salah
satu dari pemuda yang merasa tertantang pun harus menaiki kayu tersebut hingga berada
di ujung dengan posisi berdiri.
Di sisi lain dengan
cara yang sama, ratusan orang dengan kayu-kayu tersebut juga disatukan hingga
berbentuk kerucut dan dinaiki oleh salah seorang peserta. Kedua kelompok itu
kemudian dipertemukan untuk berperang layaknya panglima perang. Meski cukup
berbahaya karena banyak yang terjatuh dari ujung kayu, namun tradisi ini tetap
dianggap menyenangkan, dilihat dari banyaknya orang yang berkali-kali mencoba
untuk naik.
Tradisi ini selalu dilakukan pada sore hari dan akan menutupi jalan selama beberapa jam ketika tradisi berlangsung. Dimulai dari pelataran Pura Puseh Munggu kemudian mengitari seluruh wilayah Desa Munggu, dilaksanakan oleh masyarakat dengan membawa sarana upacara dan tongkat kayu panjang sebagai simbol senjata perang.
Sumber : http://senitradisionalbali.blogspot.com/2012/05/tradisi-makotek-ngrebeg.html
Pura Pantai Mengening
Objek wisata Pantai Mengening berlokasi di Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi,
Kabupaten Badung. Hanya sekitar 60 menit perjalanan dari Bandara Ngurah Rai.
Anda hanya tinggal melalui Jalan Sunset Road, dan kemudian mengituti arah yang
menuju ke Tanah Lot. Letak objek wisata Pantai mengening dekat dengan pura yang
terkenal di Bali karena keindahan letaknya, yaitu Pura Tanah Lot. Jarak antara
Pantai mengening dengan Pura Tanah Lot tersebut hanya sekitar 2 km.
Selain itu objek wisata pantai mengening juga berada disamping objek
wisata Pantai Nyanyi, namun dipisahkan oleh sebuah sungai yang besar. Jadi jika
anda ingin berkunjung ke Pantai Nyanyi, sebaiknya melewati jalan berkendara,
letaknya juga tidak terlalu jauh. Dalam perjalanan menuju objek wisata Pantai
Mengening, anda dapat melihat panorama sawah yang indah disebah kiri dan kanan
jalan. Disamping itu keadaan jalan yang sudah beraspal dengan mulus akan
membuat perjalanan anda makin terasa nyaman. Bagi anda yang ingin menyewa
kendaraan dapat mengunjungi rentcar yang terdapat dekat daerah Tanah Lot.
Di objek wisata pantai ini juga terdapat sebuah pura yang mengarah ke tengah
pantai, dimana pura ini dikelilingi oleh bebatuan-bebatuan besar di sekitar
pantai. Pura tersebut bernama Pura Gede Luhur Batungaus yang biasanya ramai di
kunjungi saat upacara agama tertentu sebagai budaya adat di Bali. Seperti pada
Pura Tanah Lot yang letaknya di tengah pantai, namun pura di objek wisata
Pantai Mengening ini sudah memiliki jalan yang berpaving, sehingga sangat mudah
bagi pengunjung untuk mendekati pura ini. Disamping itu terdapat jalan kecil
juga untuk menuju daerah belakang Pura dimana berhadapan langsung dengan ombak
yang berdeburan di Pantai Mengening. Disana terdapat kumpulan bebatuan besar
yang aman untuk menikmati indahnya deburan ombak.
Disekitar objek wisata pantai ini juga terdapat deretan villa-villa yang
menarik dimana memberikan fasilitas yang nyaman untuk berlibur. Bagi anda yang
ingin menikmati wisata kuliner, dapat menemukan banyak rumah makan di jalan
bypass munggu sebelum memasuki daerah pantai mengening. Semua makanan yang
disajikan disini merupakana makanan halal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar